ARKIFM NEWS

Kades Tepas Jadi Narasumber Seminar Anugerah Inovasi Daerah

Kades Tepas, Hendra Kusuma saat memaparkan materinya.

Sumbawa Barat. Radio Arki – Kepala Desa Tepas, Kecamatan Brang Rea, Hendra Kusuma, ST menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Seminar Desiminasi Anugerah Inovasi Daerah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), di lantai III Sekretariat Daerah, Senin (14/11).

Hendra Kusuma menjadi salah satu narasumber, dari 12 narasumber yang dipercayakan menyampaikan gagasan inovasinya oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) KSB.

Kepercayaan meyampaikan gagasan inovasinya dihadapan puluhan perwakilan SKPD, Pemerintah Kelurahan, UPTD Puskesmas dan beberapa perwakilan lembaga pendidikan, lantaran Pemerintah Desa Tepas berhasil menjadi juara pertama pada lomba Anugerah Inovasi Daerah KSB tahun 2022, pada kategori pelayanan desa.

“Pada Anugerah Inovasi Daerah kali ini, saya mengangkat inovasi berjudul ‘Gerakan PASTI Melalui Food Security Center Berbasis Gotong Royong di Desa Tepas’,” kata Hendra, membuka presentasinya.

Ia memaparkan, inovasi ini berangkat dari adanya arahan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), dimana desa diminta untuk adanya peningkatan pemberdayaan.

“Untuk itu pada tahun 2022, kami mengawali dengan membuat metode dalam budidaya menanam, yang kita kenal dengan hidroponik dengan menganggarkan satu instalasi hidroponik di kantor desa,” kata Hendra.

Saat ini, budidaya hidroponik terus berkembang. Dari awalnya dimulai di pekarangan Kantor Desa Tepas, sekarang sudah ada lahannya khusus seluas 9 are yang diberi nama Ketahanan Pangan Center (KPC).

“Karena adanya komitmen, Alhamdulillah kami diberikan kesempatan oleh Pemerintah Daerah untuk mendapatkan bantuan dari Dinas Ketahanan Pangan berupa unit hidroponik dan bibit,” kata Hendra.

Untuk menjalankan program ini, pihak Pemerintah Desa melibatkan berbagai pihak, termasuk bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Desa Tepas dan kader posyandu.

“Alhamdulillah bisa dimanfaatkan juga oleh kader posyandu dan masyarakat umum. Dengan adanya KPC juga, membantu penurunan angka stunting dari 45 orang di tahun 2020 menjadi 8 orang di 2022. Insyaallah target di tahun 2023 sudah diangka nol kasus,” tandas Hendra. (Enk. Radio Arki)

Related posts

Perhatian Khusus untuk Ribuan Pelaku UMKM, Tercermin dalam Gagasan Fud Aher

ArkiFM Friendly Radio

Webinar 20 Tahun KSB: Bupati Sampaikan Langkah Penanganan Data Kemiskinan

ArkiFM Friendly Radio

Kejari Sumbawa Barat Berhasil Tangkap DPO di Lombok Timur

ArkiFM Friendly Radio