Foto: PCNU KSB saat menggelar istighosah dan doa bersama.
Sumbawa Barat. Radio Arki – Menyambut satu abad Nahdlatul Ulama (NU), PCNU Kabupaten Sumbawa Barat menggelar istighosah dan doa bersama.
Bupati Sumbawa Barat yang juga ketua PCNU KSB, Dr. Ir. H. W Musyafirin.,MM mengikuti perayaan satu abad NU bersama jajaran SKPD, di Pondok Pesanteren Ibnu Hafidz, Selasa (31/01).
Dalam laporan pelaksanaan kegiatan, Sekretaris PCNU KSB, Abdul Azis Fathahullah mengatakan, ada dua hajatan besar dalam kegiatan kali ini, yaitu pertama menyambut satu Abad NU.
Sementara untuk hajatan yang kedua, kata Azis, yaitu syukuran atas selesainya pembangunan Pondok Pesanteren Ibnu Hafidz NU.
“Untuk kompleks Pondok Pesanteren tersebut oleh pengurus PCNU KSB sepakat diberi nama Kompolek Al Musyafirin. Nama tersebut memiliki harapan bahwa Pondok Pesanteren tersebut kedepannya akan terus bergerak,” tutur Azis.
Beberapa nama lainnya yang melekat pada bangunan yang ada di komplek tersebut, sambung dia, yaitu Aula Hasyim Ashari Madjid. Sementara berdiri dibagian barat diatas bukit diberi nama masjid Al Mansyuriah, sesuai dengan nama orang yang mewakafkan tanah untuk Pondok tersebut.
“Kemudian bukit indah yang berada dekat Pondok diberi nama Bukit bangkit, dan jalan lintas menuju ke lokasi pondok diberi nama jalan Aswaja,” sambung Azis.
Sementara itu, Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin., menyampaikan bahwa tema yang diambil dalam perayaan satu abad NU ‘Merawat Jagat Membangun Peradaban’, adalah tema yang sangat cocok dalam kondisi negara saat ini.
Membangun Peradaban menurut Dea Guru H. Musyafirin adalah membangan segala hal yang kedepannya harus bisa menjadi baik, tujuannya kedepan semakin sejahtera.
“Kita semua punya tugas merawat seluruh makhluk. Makhluk apa pun itu. Sebab Allah telah menyerukan kepada kita bahwa jika penduduk suatu negeri taat kepadaNya maka akan diturunkan berkah dari langit dan bumi,” terang Musyafirin.
Banyak hal, kata Musyafirin, yang terjadi diluar kendali. Sebagai makhluk, dituntut untuk melakukan proses secara baik.
Salah satu yang bisa kita lakukan untuk berbrpses dengan baik, yakni mendorong masyarakat untuk bisa melaksanakan Yasinan di desanya masing-masing.
“Pelaksanaan malam Yasinan itu tidak harus dilaksanakan di Central Bupati, di Desa Masing – masing pun saya anjurkan untuk dapat dilaksanakan. Kita memohon kehadirat Allah SWT untuk kebaikan KSB,” kata Musyafirin.
Dalam kesempatan tersebut, Musyafirin juga memohon do’a restu kepada para jamaah untuk kelancaran penyelesaian pembangunan Pondoh Pesanteren Ibnu Hafidz Nahdlatul Ulama.
“Kita harapkan Pondok ini bisa menjadi mercusuar yang ada di Kecamatan Maluk yang merupakan Miniatur Indonesia. Kita boleh saja mengejar dunia, tetapi untuk mengejar akhirat kita juga harus perkuat,” tandas H.Musyafirin. (Enk. Radio Arki)