Foto: Dop penutup pipa yang mengalami kebocoran dan baut yang hilang
Sumbawa Barat. Radio Arki – Luapan air yang cukup tinggi beberapa waktu lalu di Kecamatan Brang Rea, berdampak serius pada tingkat kerusakan jaringan pipa Perumda Air Minum Bintang Bano. Kerusakan paling parah yang terjadi sejak jaringan tersebut dibangun itu, mengakibatkan upaya perbaikan hingga kini masih terus berlangsung.
Saat ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Sumbawa Barat akan melakukan pembangunan ulang pipa intik, yang merupakan bangunan sadap penangkap air. Bangunan tersebut akan dibangun ulang sesuai standar pembangunannya.
“Upaya perbaikan kita sudah rencanakan untuk kita bangun ulang kembali sesuai standar. Kita sudah mulai buat kesdam dan hari ini kita cek elevasi lantai bangunan intik tersebut,” kata Sekdis DPUPR KSB, Arkamuddin, didampingi kabid Cipta Karya Burhanuddin Harahap, kepada arkifm.com, Jumat (10/3).
Pembangunan intik baru tersebut, kata dia, membutuhkan waktu paling cepat 21 hari dengan estimasi anggaran 675 juta. Waktu tersebut dapat berubah, manakala terjadi kendala alam, seperti tingginya permukaan air saat proses pekerjaannya.
“Mengantisipasi waktu pelaksananna pembangunan intik yang cukup memakan waktu, termasuk mengantisipasi tingginya permkaan air. Kami juga coba berupaya lain dengan menggunakan jaringan transmisi milik Balai Wilayah Sungai (BWS) yang sudah terhubung langsung dengan Bendungan Bintang Bano sejak 2021,” bebernya.
Kendati menggunakan jaringan BWS, ternyata air tidak serta merta mengalir begitu saja ke jaringan distribusi. Terdapat kendala lain dalam mikro elektrikal yang menjadi satu system dengan jaringan PDAM.
Jadi ada dop penutup pipa yang bocor, oleh pihak PT. AMMAN dibantu dipinjamkan alat untuk membuka baut, setelah dibuka digantilah yang rusak. Namun ada kendala lagi, dimana baut yang telah dibuka sebanyak 22 buah dengan berat masing masing 2 Kg tersebut hilang dicuri.
“Ini kendala baru. Untuk mengantikan baut tersebut harus dipesan dulu ke Jakarta atau Surabaya dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Alternatif lainnya, kami juga sudah bersurat ke PT. AMMAN agar dibantu, siapa tau ada baut dengan ukuran serupa bisa diberikan untuk digunakan di jaringan PDAM,” ungkapnya.
“Kalau ada baut dari AMMAN, maka kita hanya butuh waktu paling cepat 2 atau 3 hari sampai bisa mengairi air ke jaringan ipa eksisting PDAM. Namun jika tidak ada, maka kita butuh mengorder baut tersebut sekitar 1 bulan lamanya,” imbuhnya.
Seperti diketahui, kerusakan parah terjadi di tiga titik yang menyebabkan tidak bisa mengairi air ke jaringan distribusi. Kerusakan pertama terjadi di pipa intik yang akan dibangun ulang, kedua perlintasan di pelempat ara dan kerusakan titik ketiga di pelempat palung jaringan distribusi. Upaya perbaikan terus dilakukukan selama berhari hari, perbaikan pada pipa distribusi di titik ketigapun diperkirakan rampung hari ini. (Enk. Radio Arki)