Sumbawa Barat. Radio Arki – Managemen PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Tambora, menyerahkan bantuan alat produksi paving block dan batako kepada Pemerintah Desa Manemeng, Kecamatan Brang Ene, Jumat (19/05).
Bantuan tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan PT. PLN UPK Tambora, melalui program pemberdayaan masyarakat untuk penerapan ekonomi sirkular dengan pengelolaan pemanfaatan faba oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Ketua Tanggung Jawab Sosial lingkungan (TJSL) UPK Tambora, Dwi Rahmato, mengatakan pemberian bantuan ini diserahkan kepada Pemerintah Desa melalui Bumdes. Adapun bahan baku paving block dan batako menggunakan Fly Ash dan Bottom Ash(Faba) atau pemanfaaatan limbah sisa pembakaran batu bara PLTU di Kertasari.
“Faba hasil dari pembakaran batu bara bisa dimanfaatkan menjadi konstruksi material pembangunan, maka dari itu dari PLN memberikan bantuan alat produksi paving block dan batako,” jelasnya.
Lebih jauh, Dwi menjelaskan 3 aspek program yang dimiliki oleh PLTU UPK Tambora, diantaranya aspek sosial meliputi pedidikan, kesehatan dan masalah sosial.
Selanjutnya ada juga aspek ekonomi, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi perdesaan baik perorangan atau kelompok yang dikelola oleh Bumdes. Belum lagi aspek lingkungan, yaitu menangani permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.
“Jadi semuanya diberikan melalui program TJSL, atau jika di perusahaan lain dinamakan dengan Corporate Social Responsibility (CSR),” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Manemeng, Jayadi, SH mengucapkan terima kasih kepada PT. PLN UPK Tambora atas bantuan yang diberikan. Bantuan tersebut, kata dia, akan sangat bermanfaat dalam rangka mendongkrak perekonomian masyarakat di Desa Manemeng.
“Dengan adanya bantuan ini sekaligus membuka peluang bagi masyarakat, khususnya yang menjadi pengurus Bumdes dalam mengelolah sebuah usaha. Untuk itu, saya tekankan kepada pengelola nantinya, agar menjaga dan memanfaatkan sebaik baiknya apa yang telah diberikan oleh PLN UPK Tambora,” tandasnya.
Senada dengan Jayadi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMD) Sumbawa Barat, Drs. Tajuddin, M.Si, menekankan agar bantuan ini harus terlihat dampak positifnya bagi masyarakat, khususnya anak anak muda.
“Pemdes, BPD dan Bumdes harus mengawasi kinerja pengelola usaha yang ditunjuk, sehingga keberadaaanya benar-benar dirasakan. Selain itu kedepan UMKM yang ditunjuk juga harus menerima anak magang, agar bisa belajar dan mendapatkan ilmu dari adanya usaha tersebut,” tandasnya. (Rival/Enk. Radio Arki)