ARTIKEL

GURU DAN SEJUTA TANTANGAN

Penulis : Dwi Gustiani (Mahasiswa Magister Manajemen Inovasi Universitas Teknologi Sumbawa)

Guru merupakan salah satu profesi yang mulia dan memiliki peran yang sangat penting untuk pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan. Guru mendidik dan membimbing peserta didik untuk menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan berkarakter. Dengan peran yang sangat penting itu, guru juga memegang tanggung jawab dan tugas yang cukup banyak.

Tantangan masa depan yang semakin maju dan berkembang menuntut guru untuk terus aktif dan mampu berperan dengan baik. Walau sulit tetap harus tersenyum. Walau beberapa cibiran kerap kali terdengar. Cibiran-cibiran yang muncul sering menyepelekan profesi guru di sekolah yang dianggap tidak memiliki pengaruh penting dalam perkembangan anak didik disebabkan karena sebagian anak sudah mengikuti les tambahan di luar jam sekolah. Pedasnya cibiran cibiran tersebut tak mampu mengalahkan aturan dan pasal-pasal yang mewajibkan guru untuk terus berkembang menjadi guru professional, guru diharuskan mampu menghadapi segala tuntutan. Guru harus terus belajar dan mengembangkan kompetensi diri. Dengan kompetensi yang mumpuni, guru harus bisa menjawab berbagai tantangan pendidikan dan berkontribusi membangun kualitas pendidikan Indonesia kearah yang lebih baik. Apalagi di era digital, ada banyak sekali tantangan yang harus dihadapi guru, mulai dari adaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan cepat, menghadapi siswa milenial dengan tepat dan berbagai tantangan lainnya.

Dalam mengajar, mungkin sebagian besar guru memiliki tantangan atau permasalahan tersendiri yang terkadang sulit dihadapi. Tantangan-tantangan tersebut disebabkan karena faktor internal (diri guru itu sendiri) dan faktor eksternal (siswa atau lingkungan sekolah). Meski begitu, guru harus bisa mengatasi permasalahan tersebut agar pembelajaran tetap berjalan efektif. Berikut adalah tantangan yang seringkali dihadapi guru beserta solusinya.

1). Kurangnya persiapan  dalam memulai pembelajaran

Seorang guru, tentunya harus memiliki rencana dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Guru dengan persiapan yang kurang dapat merugikan perkembangan siswa secara akademis. Sebelum tahun ajaran dimulai, guru bisa membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), menyiapkan perangkat/media pembelajaran, sampai bahan evaluasi materi. Guru juga harus terampil dalam mengelola kelas sesuai dengan karakteristik siswa, hal ini bertujuan supaya materi belajar yang tersampaikan dengan baik.

2). Perilaku siswa yang beragam

Guru akan bertemu dengan banyak siswa dengan karakter yang berbeda. Beberapa siswa cenderung ingin diperhatikan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Sebagian senang diberikan pujian dan perhatian. Seringkali guru lupa memberikan pujian serta mengabaikan perkembangan kepribadian siswa saat berbuat baik, seperti tidak membuat masalah, dan meraih pencapaian. Selain itu guru juga dituntut melihat siswa yang kurang baik di kelas, seperti yang suka tidur, ribut, ataupun tidak memerhatikan penjelasan. Guru harus membuat keadaan kelas menarik sehingga mereka bisa mengikuti pelajaran dengan baik, lebih berkonsentrasi sehingga proses belajar mengajar menjadi kondusif.

3). Menemukan minat dan bakat siswa

Guru harus membantu siswa dalam menemukan bakat, minat, dan potensinya. Dengan tersalurnya minat dan bakat secara tepat akan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. sebaliknya, jika minat dan bakat terpendam dan tidak tersalurkan, umumnya siswa akan menjadi agresif, melawan, dan suka melanggar tata tertib dan peraturan sekolah. Kalau hal ini tidak ditindaklanjuti, maka bisa menimbul masalah-masalah baru. Oleh sebab itu, guru harus membantu menemukan minat dan bakat siswa

4). Siswa kurang berkonsentrasi

Faktor penyebabkan siswa kurang berkonsentrasi dalam proses belajar mengajar diantaranya faktor lingkungan, faktor psikologis, dan faktor internal dalam diri siswa. Faktor lingkungan, misalnya saat diberi tugas, siswa terganggu dan lebih tertarik dengan suara ramai di luar kelas sehingga mengganggu konsentrasi belajarnya. Faktor psikologis adalah ketika siswa mengalami tekanan dalam mengerjakan tugas atau fokus belajarnya terganggu Misalnya karena kurangnya kemampuan bersosialisasi siswa dengan siswa lain. Gangguan faktor internal dapat terjadi karena adanya gangguan perkembangan otak dan hormon yang lebih banyak sehingga anak kurang bisa berkonsentrasi. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru untuk membuat siswa lebih fokus atau konsentrasi mendengarkan materi belajar. Cobalah membuat pembelajaran lebih menarik agar fokus mereka teralihkan untuk tetap belajar.

5). Pembelajaran yang kurang kreatif

Jika guru hanya menjelaskan dan siswa mendengarkan saja, pelajaran akan terasa kurang menarik. Siswa akan jenuh dan kurang memerhatikan pelajaran. Guru bisa membuat pembelajaran lebih inovatif seperti dengan memanfaatkan teknologi. Menggunakan media pembelajaran yang menarik, seperti dengan video tutorial, menonton film sains, atau memberi tugas secara online. Guru bisa melatih diri dengan mengikuti seminar-seminar atau workshop serta bertukar pikiran dan pengalaman dengan sesama guru.

6). Kurang berinteraksi dengan siswa

Guru yang galak, cenderung kaku, dan kurang bersahabat. Hubungan siswa dengan guru akan terasa berjarak, sehingga siswa menjadi pasif, malu, dan takut untuk bertanya. Solusinya adalah guru harus bersikap hangat dan lebih sering berinteraksi dengan siswa. Hal ini akan membuat siswa tidak kaku, lebih nyaman untuk bertanya dan meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Guru  juga harus mampu mengenali berbagai karakter siswa supaya bisa memberikan solusi atas permasalahan siswa.

7). Sering merasa paling benar

Banyak guru yang terkadang suka merasa paling benar dan paling pintar saat mengajar. Guru seharusnya bisa mendengarkan keluhan-keluhan siswa dan jangan marah ketika dihadapkan pada siswa yang memiliki jawaban dan pola pikir yang masih salah karena itulah proses belajarnya. Siswa zaman sekarang sudah memiliki akses yang luas dan up to date dalam mendapat informasi dan pelajaran. Sebagai seorang guru kita di tuntut untuk ikut meng-upgrade diri secara terus menerus agar tidak ketinggalan zaman dan tetap melek teknologi. Jika guru tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan siswa, maka akui dan berjanji untuk mencari tahu lagi. Dengan ini guru sedang menunjukkan dirinya yang rendah hati dan mau belajar.

8). Daya serap siswa

Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami dan menguasai pelajaran. Karena itu guru tidak bisa memaksakan siswa untuk langsung paham. Guru harus memberi motivasi dan inspirasi kepada siswa untuk belajar dan memberi waktu lebih untuk  memahami.

9). Kurang Menjadi contoh

Guru adalah panutan dan orang tua kedua bagi siswa. Siswa adalah peniru yang handal. Untuk itu guru jangan sampai melakukan tindakan kurang tepat di depan siswa. Jangan mengatakan kata kasar/kotor, menghina siswa, sering terlambat masuk kelas, dan lain-lain. Hal semacam ini nantinya akan menyulitkan dalam mengajar di dalam kelas. Sebisa mungkin guru mengatakan hal-hal baik meskipun sedang marah atau kesal dengan siswa.

10). Siswa kurang disiplin

Disiplin adalah salah satu sikap penting yang harus dimiliki oleh setiap orang. Pasalnya, disiplin juga menjadi faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Baik guru ataupun siswa harus disiplin terhadap waktu, terhadap tugas yang diberikan, terhadap kegiatan belajar, dan lainnya. Mengajar di kelas yang siswanya disiplin dengan baik pasti akan terasa lebih mudah dibandingkan siswa yang tidak disiplin. Memiliki siswa yang kurang disiplin adalah tantangan tersendiri bagi guru. Guru harus bisa mengubah perilaku siswa menjadi lebih baik.

Zaman yang semakin maju, dunia pendidikan juga mengalami perubahan dari yang awalnya pembelajaran konvensional hingga modern. Jika guru tidak mau belajar dan tidak siap menghadapi perubahan maka akan tertinggal dan tidak bisa menjalankan peran dengan baik. Adapun tantangan-tantangan yang dihadapi guru masa kini yaitu :

1). Tantangan Revolusi industry 4.0

Tidak dapat dipungkiri, dunia sudah tidak lepas dari yang namanya teknologi. Pengaruh teknologi digital semakin menyatu dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Inilah esensi dari revolusi industri 4.0 yang sedang kita alami saat ini. Segala sesuatunya sudah melekat dengan penggunaan internet. Dalam kondisi seperti ini, akan ada potensi hilangnya sejumlah pekerjaan di masa depan. Hal inilah yang menjadi tugas guru sebagai tenaga pengajar untuk mempersiapkan murid dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan internet. Jangan sampai ketinggalan zaman sehingga tidak siap menghadapi masa depan yang tentunya semakin bergantung pada internet.

2). Tantangan Globalisasi

Globalisasi artinya suatu pengaruh yang terjadi dan dirasakan secara mendunia oleh tiap negara. Dalam beberapa tahun ke depan, kompetisi antar negara diyakini akan semakin terintegrasi. Persaingan secara global mendorong sekolah beserta instrumen di dalamnya untuk meningkatkan kualitas. Peningkatan kualitas guru menjadi lebih baik dan mengikuti kemajuan zaman adalah keharusan. Kompetensi anak didik juga harus ditingkatkan. Mereka disiapkan untuk bisa beradaptasi nantinya dengan globalisasi dan persiapan itu di mulai dari bangku sekolah.

3). Bertumbuhnya Generasi Milenial dan Generasi Z

Anak-anak muda zaman sekarang yaitu generasi milenial dan generasi Z lazimnya cepat jenuh dan menyukai kegiatan yang dinamis. Ditambah lagi dengan media sosial dan internet yang makin berkembang di kalangan generasi muda. Inilah tantangan bagi guru dan dunia pendidikan untuk semakin mempersiapkan siswa dalam segala aspek. Pola pengajaran di sekolah yang menoton dan kurang kreatif sebaiknya di tinggalkan.

4). Peningkatan Profesionalisme Guru

Peningkatan profesionalisme guru ini menyangkut sikap mental dan komitmen para guru agar selalu meningkatkan kualitas, agar guru juga memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman diperlukan guru yang profesional dan yang mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Setiap satuan pendidikan harus mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dan siap untuk kompetensi global. Peningkatan profesionalisme guru penting karena merupakan salah satu syarat utama dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter.  Serta menguasai kecakapan zaman yang dibutuhkan setiap peserta didik.

5). Kaya akan bahasa dan Budaya

Di era yang serba digital, diperlukan penguasaan bahasa demi mempertahankan peran guru dalam pembelajaran. Guru akan mengajar dalam masyarakat dengan keragaman budaya dan bahasa yang berbeda-beda. Bahasa internasional yang digunakan secara global adalah bahasa Inggris. Jadi setidaknya secara mendasar guru harus bisa menguasai dan mempraktekkan bahasa Inggris. Selain untuk mengajar, penguasaan bahasa asing juga diperlukan secara pribadi untuk mengembangkan potensi guru. Ada banyak pelatihan dan materi terkait dengan pengajaran yang disampaikan dalam bahasa Inggris di masa depan.

6). Pengembangan Karakter

Tugas utama guru di sekolah adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai, serta mengevaluasi peserta didiknya. Karena itulah, profesi guru sangat menempel dengan integritas, karakter, dan kepribadian. Selain dari hal-hal yang telah disebutkan di atas, guru bukan hanya bertugas untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada para peserta didik. Tugas guru sebagai pendidik yang lebih dalam adalah menanamkan nilai-nilai dasar pengembangan karakter dan kepribadian yang baik pada kehidupan peserta didiknya. Sekarang bukan kepintaran semata yang harus dimiliki, Karakter yang baik adalah salah satu yang dilihat orang. Jadi, jangan lupa untuk memiliki karakter dan kepribadian yang baik. Itulah permasalahan atau tantangan-tantangan yang mungkin seringkali dihadapi guru dalam mengajar. Dari permasalahan dan tantangan tersebut, yang terpenting guru tahu cara menyelesaikannya. (*)

Related posts

Umi Dinda Bupati KITA

ArkiFM Friendly Radio

Juleha, jawaban wisata kuliner halal di Bali

ArkiFM Friendly Radio

Dari Logika ke Dialektika; Konflik Pemira BEM Unram 2019, KPRM, DPM dan Birokrasi Unram Wajib Tanggung Jawab

ArkiFM Friendly Radio