Sumbawa Barat. Radio Arki – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), mendorong inovator inovator yang ada di Sumbawa Barat untuk meningkatkan kematangan inovasinya. Hal itu disampaikan Kepala BRIDA KSB, Agus, S.Pd.,MM dalam kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Inovasi Daerah menuju Innovative Government Award (IGA) tahun 2023, di Aula Hanipati Resto, Jumat (26/5).
Ia mengungkapkan, tingkat kematangan menjadi suatu hal yang penting dalam sebuah inovasi. Dengan inovasi yang matang, maka secara otomatis inovasi tersebut akan lebih efektif. Baik pada ruang implementasi atau prakteknya, maupun pada peningkatan jumlah inovasi yang didaftarkan setiap tahun.
“Tahun 2022 saja kita telah mendaftarkan 25 jenis inovasi yang berasal dari Perangkat Daerah (OPD) dan unit kerja. Jumlah tersebut sudah mampu mendongkrak indeks inovasi daerah sehingga meningkat dari tahun sebelumnya, dari 43,68 naik menjadi 58,64. Berdasarkan indeks tersebut, KSB berada pada peringkat 32 Se-Indonesia,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, peringkat KSB dalam hal inovasi seharusnya bisa lebih baik dari capaian yang telah diraih. Hal tersebut didasari jumlah inovasi yang cukup banyak. Berdasarkan SK Bupati tahun 2022 saja, inovasi yang terdaftar sudah mencapai angka 115 inovasi. Jumlah tersebut termasuk inovasi inovasi yang ada di tingkat sekolah.
“Itulah yang saya tegaskan, bahwa inovasi harus digarap tingkat kematangannya dengan serius. Karena percuma juga inovasinya banyak, tapi tingkat kematangannya kurang bagus. Untuk itu, mohon bantuannya kepala Perangkat Daerah agar membantu mengetuk lagi inisiator atau innovatornya, agar lebih dimatangkan lagi, diperbaharui lagi jika inovasinya sudah ikut tahun sebelumnya,” tambahnya.
Senada dengan Kepala BRIDA KSB, Sekretaris Daerah KSB, Amar Nurmansyah, ST.,M.Si juga mendorong innovator membuat inovasi yang lebih efektif. Efektif dalam artian, jika dalam inovasi tersebut ada yang kurang, maka bisa diperbaiki dan dilengkapi. Termasuk juga inovasi inovasi yang baru.
“Saya terus mendukung dan mendorong agar jangan berhenti untuk terus menciptakan inovasi baru dan mengefektifkan lagi inovasi yang telah ada. Selain itu, perlu juga dilihat nilai nilai dan dampak dari keberadaan inovasi tersebut. Tanpa ada nilai dan dapat menumbuhkan karakter, maka tidak mungkin kita bisa membuat inovasi yang efektif,” jelasnya.
Mantan Asisten Bupati itu juga mendorong perangkat daerah, melalui BRIDA agar mampu membuat sampul atau cover daerah, menjadi sebuah identitas yang melekat ketika bicara mengenai Sumbawa Barat. “Banyak cover dan sampul yang bisa menjadi cara pandang. Ketika orang melihat sesaat, maka bisa langsung diketahui bahwa inilah Sumbawa Barat,” tandasnya. (Enk. Radio Arki)