Sumbawa Barat. Radio Arki – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah memulai langkah awal dalam penyusunan Rencana Induk Pembangunan Industri Kabupaten (RIPIK) dengan berkolaborasi bersama Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Proses penyusunan ini diawali dengan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan seluruh SKPD dan dipandu oleh tim penyusun dari ITS, di ruang rapat Graha Fitrah, Selasa (3/10).
Tujuan utama FGD ini adalah untuk mengumpulkan semua potensi industri yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat.
Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM, menekankan pentingnya persiapan menyongsong era industri di KSB. Beliau mengungkapkan bahwa tanpa persiapan yang matang dalam arah industri, kegiatan industri di masa depan tidak akan teratur.
Bupati menegaskan bahwa tidak boleh terjadi penafsiran ganda terkait definisi industri. Industri harus memiliki arah yang jelas dan harus dipersiapkan dengan matang dari awal, bukan sekadar klaim atau interpretasi yang bervariasi.
Selain itu, Bupati menyoroti bahwa industri tidak selalu terkait dengan mesin atau pabrik. Setiap usaha harus memberikan nilai tambah yang signifikan.
“Sebagai contoh, dalam sektor pertanian, KSB bisa menghasilkan benih yang memiliki nilai tambah lebih tinggi dibandingkan hanya memproduksi beras. Ini dapat menjadi daya tarik bagi orang-orang dari luar daerah untuk datang ke KSB,” jelasnya.
Bupati juga menggarisbawahi pentingnya menggerakkan sektor industri. Sumber daya alam yang melimpah di KSB harus dimanfaatkan secara efektif.
“Dalam konteks ini, industri harus diperkuat melalui hilirisasi industri dari PT. AMNT yang memiliki sektor pertambangan,” tambahnya.
Untuk itu, Bupati mengajak semua peserta FGD untuk berkontribusi dengan gagasan dan potensi industri yang ada di benak mereka.
“Semua ide dan pemikiran akan dituangkan dalam RIPIK, sehingga KSB dapat memiliki rencana yang komprehensif dan terarah untuk perkembangan industri di masa depan,” tandasnya. (Enk. Radio Arki).