Sumbawa Barat. Radio Arki – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), mendorong masyarakat agar mengurus akta kematian keluarganya yang telah meninggal.
Hal tersebut dilakukan, agar data kependudukan terus terupgrade. Karena perubahan data kependudukan selalu terjadi setiap waktu, baik itu karena kelahiran, kematian atau adanya warga pindah.
Demikian disampaikan Sekretaris Dinas Dukcapil KSB, Hj. Lenny Tovani, S.Pd., MM kepada arkifm.com, di ruang kerjanya, belum lama ini.
Disamping berpengaruh terhadap validasi data kependudukan, pengurusan akta kematian juga berdampak pada banyak hal. Adanya akta kematian akan sangat penting, terutama dalam proses administrasi dan hukum, serta memiliki nilai penting dalam kehidupan sehari-hari.
“Sebut saja misalnya dasar klaim asuransi, dasar pembagian harta warisan, dasar pembatalan kartu identitas, hingga digunakan untuk memperbarui catatan populasi, dan lain sebagainya,” jelasnya
Untuk mendorong agar pembuatan akta kematian bisa dilakukan secara terukur, Lenny mengaku bahwa Dukcapil KSB telah berkoordinasi dengan DPMDes KSB, agar melibatkan Agen Gotong Royong dalam hal pelaporan data kematian.
“Kami sudah berkoordinasi dengan leading sektor terkait, agar bagiamana nanti AGR bisa kita maksimalkan perannya dalam melaporkan data kematian. Nanti AGR bisa ke Pemerintah Desa atau Kelurahan dan diteruskan ke Dukcapil KSB, untuk memverifikasi dan menerbitkan akta kematian setelah syarat syaratnya dipenuhi,” tandasnya
Pada dasarnya, setiap penduduk berhak memperoleh dokumen kependudukan, salah satunya yaitu Akta Kematian yang diperoleh atas laporan kematian kepada instansi pelaksana, dalam hal ini adalah Dinas Dukcapil KSB. (Enk. Radio Arki)
