ARKIFM NEWS

Di Sumbawa, Air Bersih Di Desa Ini Dihargai ‘Selangit’

“Air bersih merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Jadi kemampuan pemerintah untuk menyediakan fasilitas air bersih, khususnya di desa perlu diperhatikan, agar jangan sampai air bersih ini dikomersilkan dengan harga selangit.”

Alas Barat. Radio Arki- Dampak musim kemarau kembali mulai dirasakan oleh ratusan kepala keluarga (KK) di Desa Labuhan Mapin Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa. Bahkan, dampak musiman ini harus membuat warga desa setempat kesulitan untuk mendapatkan air bersih guna keperluan sehari hari. Dan parahnya, untuk memenuhi kebutuhan ini warga desa paling barat Kabupaten Sumbawa ini harus membeli air bersih tersebut dengan harga selangit.

“Sejak 4 tahun lalu, kami mulai kesulitan mendapatkan air bersih,” ungkap Daeng Patta (46), ujar salah seorang warga Desa Lab Mapin, belum lama ini.
“iya kami membeli air dengan harga puluhan ribu per Drum setiap harinya. Karena tidak adanya dropping (pasokan) air bersih dari Pemerintah Desa maupun Kabupaten (Pemkab) Sumbawa.” imbuhnya
Kondisi tersebut memang menjadi kondisi musiman setiap tahun, sejak 4 tahun terakhir. Hal itu dikarenakan, instalasi dan ketersediaan air bersih yang bersumber dari sungai Mapin Rea mulai tidak berfungsi dengan baik dan mulai mengecil. Jadi aliran air bersih tersebut tidak dapat optimal dan belum dapat untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga setempat.
Ia menambahkan, Krisis air bersih ini semakin diperparah, atau memuncak saat memasuki bulan Agustus sampai akhir tahun. Selain pasokan air bersih yang tidak maksimal, sumber air warga dari dari sumur- sumur milik warga setempat juga ikut mengering. Akibatnya warga harus mengambil air dari sumber yang ada di kampung tetangga.

sumur bor yang sedang dibangun di Labuhan Mapin

untuk mendapatkan ari dari kampung tetangga, warga harus menempuh perjalanan yang cukup jauh, dan jumlah air bersih yang didapat pun sangat terbatas.

“kami harus bergiliran mengambil air bersih dengan warga setempat. Makanya tak ada pilihan bagi warga (labu Mapin), yaitu membeli air dari mobil tangki secara patungan. Dan ini tentu sangat berat bagi kami.”tuturnya.
sementara itu, Camat Alas Barat, H.Junaidi.SP yang dikonfimasi media ini, mengungkapkan sudah mengambil inisiatif untuk merkomunikasi dengan pemerintah kabupaten dan pihak BWS agar dapat membuat sumur bor sebagai solusi paling efektif untuk menangani masalah tersebut.
“Dengan dibangunnya sumur bor (dalam) itu, diharapkan dapat mengatasi kebutuhan air bersih warga, khususnya bagi warga pesisir labuhan Mapin.” Terangnya, belum lama ini. (Muhammad Agus. Radio Arki)

Related posts

Kontribusi AMNT dalam Penanganan Covid-19 Dipertanyakan

ArkiFM Friendly Radio

Desa Mujahidin Mulai Kuatkan Identitas Sebagai ‘Desa Sadar Hukum’

ArkiFM Friendly Radio

Pemdes Tepas Sepakat Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1443 H

Leave a Comment