ARKIFM Kesehatan NEWS

Desa Manemeng Dapat Program Pembangunan IPAL Komunal Bersumber dari APBN 2024

Sumbawa Barat. Radio Arki – Desa Manemeng, Kecamatan Brang Ene mendapat program pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) komunal yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

Dalam sosialisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, Rabu, 15 Mei 2024, di Aula Kantor Desa Manemeng, Kepala Desa Manemeng, Jayadi, SH, mengungkapkan rasa syukur dan antusiasmenya atas rencana realisasi program pembangunan ipal komunal di tahun ini.

“Alhamdulillah kita sudah pernah ada program serupa di tahun 2014 dan sekarang diberikan lagi tahun ini dengan sasaran Dusun Buin Selamu. Menghadapi rencana itu, Pemerintah Desa akan siapkan lahannya dan anggarannya dari pusat,” kata Jayadi.

Jayadi juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menyukseskan program ini.

“Pembangunan di Desa Manemeng tanpa partisipasi dan doa masyarakat tidak akan bisa kita maksimalkan. Mudah-mudahan nanti secepatnya kita bisa siapkan lahannya, karena nanti akan ada tim dari PUPR yang akan turun mengecek lokasi,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Mustakim, menambahkan bahwa program ini akan dilaksanakan secara swakelola dengan pembentukan tim dari PUPR.

“Status IPAL komunal ini harus jelas karena selama ini belum jelas. Sehingga dengan adanya program ini diperjelas juga statusnya, agar bisa pemeliharaannya kita intervensi melalui dana desa,” jelas Mustakim.

Analis Bidang Sanitasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Sumbawa Barat, Adin Syaifuddin, ST., MM.Inov menjelaskan tahapan pelaksanaan program ini.

“Tahapan pelaksanaan yang pertama adalah sosialisasi yang kita laksanakan hari ini. Yang dibangun 2014 itu skala terbatas, MCK plus. Yang kita bangun sekarang ini IPAL komunal bisa melayani 50 hingga 150 KK atau sekitar dua RT,” ujarnya.

Tahapan pelaksanaan setelah sosialisasi, nanti ada Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) yang akan mendampingi selama program ini berjalan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pembangunan IPAL komunal ini akan mengelola air limbah domestik seperti air bekas mandi, air bekas cuci, dan air dari kloset.

Program ini juga, kata Adin, akan mendukung Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang telah diterapkan sebelumnya.

“Ada beberapa komponen di setiap rumah tangga seperti bak kontrol, yang akan menyaring air sebelum masuk ke IPAL komunal. Melalui bak kontrol juga bisa diawasi. Sementara dari jalur perpipaan nanti baru masuk ke IPAL komunal,” tambahnya.

Program ini juga akan menggunakan pendekatan partisipatif dengan mengedepankan pemberdayaan masyarakat.

“Harus kita segera membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang dipilih secara musyawarah dari masyarakat di Desa Manemeng. KSM ini juga harus ada legalitas dari desa beserta stempel,” jelasnya.

Sumber program ini berasal dari APBN melalui DAK, dengan total anggaran 500 juta rupiah per paket. Pencairan dana dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama sebesar 25 persen, tahap kedua 45 persen berdasarkan dokumen fisik tahap pertama, dan tahap ketiga 30 persen.

Diharapkan program IPAL komunal ini akan meningkatkan kualitas sanitasi dan lingkungan hidup di Desa Manemeng, serta menjadi contoh bagi desa-desa lain yang juga mengharapkan program serupa. (Enk. Radio Arki)

Related posts

DAK Tahun 2018 Bertambah,  Sektor Pendidikan Masih Prioritas

ArkiFM Friendly Radio

Buku Model Inovasi Pembangunan Gotong Royong di KSB Dibagikan

ArkiFM Friendly Radio

Polisi Ringkus 7 Orang Pencuri Besi Ulir Di Bintang Bano

ArkiFM Friendly Radio