“Kabupaten Sumbawa Barat sejak awal terbentuk telah menempatkan nilai-nilai keislaman sebagai sumber nilai dalam pembangunan. Itu kemudian diperkuat dengan terpilihnya Bupati KSB pertama saat itu, yang mulai membuat jargon KSb sebagai Kabupaten berperdaban fitrah. Penguatan sumber nilai nilai keislaman itupun berlanjut.”
Sumbawa Barat. Radio Arki- Keinginan pemerintah daerah untuk ‘membumikan’ Al-quran ternyata bukanlah jargon semata. Setelah gerakan Tuntas Baca Al-Quran yang mulai diinisiasi oleh TP PKK Sumbawa Barat. Kini kebijakan itu diperkuat dengan program ‘Gema Mengaji’. Bahkan untuk melakukan penguatan atas program tersebut, pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa Barat telah mengeluarkan Peraturan Bupati yanag diiharapkan dapat menjadi dasar hukum untuk mendorong program tersebut. .
Bertempat di central Forum Yasinan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, atau di kediaman Bupati, Dr. Ir. H. W Musyafirin, M.M. Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 22 Tahun 2016 tentang Gerakan Masyarakat (Gema) Mengaji itu dibagikan. Bukan hanya itu, dalam kesempatan tersebut, pemerintah derah juga membagikan Jadwal Sholat Tahun 1439 Hijriyah.
Perbup tentang Gema Mengaji di Sumbawa Barat dan jadwal sholat tahun 1439 Hijriyah, diharapkan akan mampu memperkuat nilai-nilai keislaman sebagai sumber nilai dalam konteks kehidupan sosial Kabupaten Sumbawa Barat.
Jadwal Sholat untuk Tahun, Kata Bupati, adalah jadwal resmi yang dikeluarkan Kementerian Agama. Jadi akurasi dan kesesuaianya dapat disesuaikan dengan wilayah yang ada. Sebut saja seperti di Sumbawa Barat.
“semoga jadwal ini dapat bermanfaat, dan gerakan mengaji ini dapat menjadi membumi di Sumbawa Barat.” Harap Bupati, belum lama ini, dalam acara Yasinan di kediamannya.
Jadwal sholat dan peraturan bupati tersebut, dibagikan langsung kepada perwakilan delapan kecamatan se-Kabupaten Sumbawa Barat. Untuk itu, Bupati berharap bahwa, peraturan dan juga jadwal tersebut dapat dibagikan kepada seluruh desa yang ada di Sumbawa Barat, untuk berikutnya dapat dipasang di masjid yang ada. Agar tidak ada kesalahan jadwal atau ketidaksamaan jadwal antara desa satu dengan desa yang lainnya.
Sementara itu, H. Ahmad Rusli, yang hadir dalam forum yasinan sebagai penceramah mengatakan, moment tahun baru Islam tahun 1439 H harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Artinya harus ada perubahan kearah yang positif dan lebih baik bagi setiap individu. Sebut saja salah satunya adalah dengan sering membaca Al-Qur’an. ‘’Mininal setelah sholat magrib satu ayat, alhamdulillah kalau bisa satu halaman. Yang penting rutin karena Allah SWT suka amalan yang walaupun sedikit kelihatannya tetapi rutin dilaksanakan. Jika masyarakat Sumbawa Barat istiqomah melaksanakan gerakan mengaji Insyaallah KSB akan menjadi daerah yang baldatun toyyibatun wa rabbun gafur.” Demikian, ujarnya. (Unang Silatang. Radio Arki)