Sumbawa Barat. Radio Arki – Pjs Bupati Sumbawa Barat, Julmansyah, S.Hut, M.AP, melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Brang Rea pada Kamis, 31 Oktober 2024, dalam rangka roadshow di lokasi terakhir kecamatan. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memantau fasilitas publik dan mendengarkan laporan terkait kondisi wilayah setempat.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Camat Brang Rea, Arkamudiddin, dijelaskan bahwa Kecamatan Brang Rea merupakan salah satu kecamatan sentral pertanian di Kabupaten Sumbawa Barat.
Kecamatan ini memiliki luas areal irigasi mencapai 1.889,13 hektar yang mampu mengairi lahan pertanian. Arkamudiddin juga menyampaikan harapan agar keberadaan Bintang Bano dapat semakin meningkatkan produktivitas sektor pertanian di kawasan tersebut.
Menjelang Pilkada 2024, Camat Arkamudiddin memastikan bahwa kondisi desa-desa di Kecamatan Brang Rea tetap aman dan kondusif. Terdapat 28 TPS yang siap digunakan dalam Pilkada mendatang dan masyarakat setempat siap mendukung kelancaran proses demokrasi tersebut.
Pjs Bupati Julmansyah juga melakukan sejumlah kunjungan selama kegiatannya di Kecamatan Brang Rea. Di antaranya adalah meninjau rumah korban kebakaran di Desa Seminar Salit, mengunjungi Puskesmas Kecamatan Brang Rea, serta berdialog dengan warga Desa Tepas Sepakat.
Julmansyah menjelaskan bahwa kehadiran dirinya di Kabupaten Sumbawa Barat merupakan tugas dari Menteri Dalam Negeri dan Pjs Gubernur NTB untuk mengawal pemerintahan, terutama memastikan jalannya Pilkada 2024 tanpa konflik.
“Saya ditugaskan untuk memastikan Pilkada berjalan dengan baik, tanpa menimbulkan perpecahan di masyarakat,” ujar Julmansyah.
Julmansyah juga mengapresiasi potensi pertanian di Kecamatan Brang Rea. Menurutnya, kecamatan ini tidak termasuk daerah kering di Kabupaten Sumbawa Barat, dengan tanah yang subur sepanjang jalan dari Taliwang hingga Seminar Salit dan Tepas.
Ia menekankan pentingnya meningkatkan produktivitas pertanian sebagai sektor penopang ekonomi, terutama karena tambang Batu Hijau yang merupakan sumber daya alam utama di daerah ini diperkirakan akan tutup pada tahun 2030.
“Kita tidak boleh terlena dengan kekayaan alam berupa tambang. Sektor pertanian dan pariwisata harus dipersiapkan sebagai sektor penopang ekonomi setelah tambang tutup,” tegasnya. Julmansyah juga mengingatkan pentingnya menjaga kedamaian dan ketertiban selama Pilkada, agar proses demokrasi di Kabupaten Sumbawa Barat dapat berjalan dengan sukses dan damai. (Admin02.RadioArki)