ARKIFM NEWS

RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat, Garda Terdepan Tangani KLB DBD

Sumbawa Barat, Radio Arki – Kabupaten Sumbawa Barat tengah menghadapi Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) yang memberikan dampak signifikan terhadap masyarakat, terutama anak-anak. Sebagai pusat rujukan utama, RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat memegang peranan penting dalam menangani lonjakan kasus DBD yang terus meningkat.

Sejak penetapan status KLB, RSUD Asy-Syifa’ telah merawat 113 pasien DBD, mayoritas merupakan anak-anak. Direktur RSUD Asy-Syifa’, dr. Carlof, M.MRS, menyatakan kesiapan rumah sakit dalam menghadapi situasi ini.

“Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik. Seluruh tim medis bekerja ekstra, memastikan ketersediaan fasilitas seperti ruang perawatan khusus dan suplai darah bagi pasien yang membutuhkan transfusi,” ujar dr. Carlof, Senin, 30 Desember 2024.

Penanganan di RSUD Asy-Syifa’ berfokus pada stabilisasi kondisi pasien melalui perawatan intensif, termasuk pemberian cairan intravena dan pemantauan ketat tanda-tanda vital. Hasilnya, banyak pasien yang menunjukkan perbaikan kondisi secara bertahap.

Menurut dr. Made Yoga Putra S., Sp.A., M.Sc., spesialis anak RSUD Asy-Syifa’, pasien anak membutuhkan perhatian ekstra karena daya tahan tubuh mereka yang lebih rentan.

“DBD pada anak sering kali lebih serius dibandingkan orang dewasa. Kami memastikan setiap pasien mendapat penanganan sesuai protokol medis, termasuk tindakan pencegahan komplikasi,” jelas dr. Made Yoga.

Selain penanganan medis, RSUD Asy-Syifa’ juga memberikan dukungan psikologis bagi pasien dan keluarga. “Beban emosional selama masa perawatan sangat berat, terutama bagi anak-anak. Oleh karena itu, kami menerapkan pendekatan humanis dalam pelayanan,” tambah dr. Carlof.

Untuk mempercepat respons terhadap KLB, RSUD Asy-Syifa’ menjalin kerja sama intensif dengan puskesmas di seluruh Kabupaten Sumbawa Barat. Sistem rujukan diperkuat sehingga pasien dengan kondisi memburuk dapat segera dirawat di rumah sakit. Puskesmas juga berperan aktif dalam mendeteksi dini kasus DBD serta mengedukasi masyarakat mengenai gejala dan pencegahan DBD.

Di sisi lain, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan turut mendukung upaya ini dengan menyediakan bantuan logistik dan melaksanakan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Kegiatan seperti fogging, pembagian abate, dan edukasi kebersihan lingkungan digalakkan di wilayah-wilayah endemik.

Sebagai langkah strategis, RSUD Asy-Syifa’ membentuk tim respons cepat yang siaga 24 jam untuk menangani kasus darurat. Selain itu, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap gejala DBD seperti demam tinggi, nyeri sendi, dan munculnya bintik merah pada kulit.

“Kami berharap masyarakat segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala tersebut. Keterlambatan penanganan dapat berakibat fatal,” tutur dr. Made Yoga.

Dengan sinergi antara tenaga medis, pemerintah, dan masyarakat, RSUD Asy-Syifa’ membuktikan komitmennya sebagai garda terdepan dalam penanggulangan KLB DBD. Diharapkan, langkah-langkah ini dapat menghentikan wabah dan memulihkan kesehatan masyarakat Sumbawa Barat. (Admin02.RadioArki)

Related posts

Penghasilan PNS dan PTT di KSB Dinaikkan

ArkiFM Friendly Radio

Pastikan Objektif, Hasil Perekrutan Aparatur Desa Mujahidin Segera Diumumkan

ArkiFM Friendly Radio

Ketua Pengadilan Negeri Sumbawa Berganti