ARKIFM NEWS

Fasilitas Internet Desa Terpencil Sudah Tak Berfungsi

“Pemerintah daerah Sumbawa Barat belum lama ini telah meluncurkan program internet bagi sepuluh desa terpencil. Ironisnya, fasilitas ini sekarang seolah tak terurus dan tidak dapat berfungsi.”

Sumbawa Barat. Radio Arki- Kepala Desa Mataiyang Kecamatan Brang Ene, Khairul mengungkapkan, fasilitas internet yag merupakan bagian dari program pemerintah daerah Sumbawa Barat ternyata sudah tidak berfungsi. Persoalannya cukup sepeleh, dimana pihak pemerintah desa tidak tahu harus bagaimana melakukan pembayaran penggunaan bandwitch data tersebut. Karena pihak PT Telkom yang merupakan penyedia jasa layanan internet tersebut justru menolak pembelian ataupun pembayaran jasa tersebut.

“sudah beberapa minggu tidak berfungsi. Kami tidak tahu harus membayar atau membeli kemana jasa layanan (ataupun bandwitch data). Karena telkom mengaku tidak bisa menerima pembayaran penggunaan internet desa terpencil melalui program ini.” terangnya, Senin (13/11) siang kemarin.

Ia mengaku, layanan internet yang masuk ke sepuluh desa terpencil tersebut, selama ini sangat membantu pemerintah desa dalam melaksanakan tugas pemerintahan. Karena dengan adanya layanan tersebut, pemerintah desa dapat dengan cepat menerima informasi atauapun undangan yang sifatnya terdesak.

Desa mataiyang dan sembilan desa lainnya, memang selama ini cukup terbantu menggunakan layanan tersebut. Pasalnya, sebagai daerah terpencil yang belum memiliki sarana dan prasarana komunikasi, tentu dengan adanya layanan internet sangat merasa terbantu dan dipermudah dalam membangun komunikasi administrasi pemerintahan.

“sebelum masuk program itu. Sudah menjadi rahasia umum, kami (Mataiyang) selalu lamban mendapat informasi dari pemkab.” Akunya.

Dijelaskan, meskipun telah memiliki nomor pengguna khusus yang diberikan pemerintah daerah. Tetapi pihak PT telkom tetap menolak, begitupun penyedia jasa layanan telkomunikasi lainnya. Padahal, dalam penggunaan layanan internet tersebut pemerintah desa telah menganganggarkan pembiayaan khusus melalui APBDes untuk pembayaran bulanan layanan tersebut.

Sementara itu, kepala dinas Kominfo Sumbawa Barat, Burhanuddin mengaku, belum mengetahui pasti persoalan tersebut. Meski demikian ia menegaskan, akan segara mengkooridnasikan terhadap bidang teknis agar segara mencari solusi atas persoalan tersebut.

“Gak ada masalah. Semuanya masih digunakan seperti biasa. Jadi kalau ada masalah seperti ini, saya harus cek dulu. Dan berjanji akan segera tuntaskan.” Tegasnya. (Unang Silatang. Radio Arki)

 

Related posts

Ada Alumni Undova Ikut Asia Pacific Youth Exchange 2017

ArkiFM Friendly Radio

PT AMI Mulai Beroperasi Oktober di Batu Hijau

ArkiFM Friendly Radio

Pemuda Pancasila Desak PT. PDP dan PT. Waskita Beton Taat Aturan

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment