Sumbawa Barat.Radio Arki- Setelah melalui proses panjang PT Trakindo Batu Hijau akhirnya menyerah dan kembali mau mempekerjakan 22 karyawan local yang sebelumnya dirumahkan. Semua itu diakui memang tidak lepas dari usaha dan manuver yang dilakukan pemerintah daerah Sumbawa Barat.
Demikan diterangkan, ketua PK SBSI PT Trakindo Utama, Ramli, kepada www.arkifm.com, kamis (3/11) pagi tadi.
“kami secara kelembagaan mengapresiasi kinerja Pemda KSB, terlebih pimpinan daerah yang telah berupaya maksimal. Sehingga teman teman kami kembali dipekerjakan,” terangnya
Dalam sejarah ketenagakerjaan, ini adalah keberhasilan luar biasa, beber Ramli, karena selama ini ketika buruh dihadapkan dengan perusahaan, selalu saja berujung di Pengadilan (PHI), atau minimal buruh kalah karena tidak ‘ada political will’ pemerintah daerah untuk mendorong dan mendesak perusahaan lebih pro kepada buruh atau pekerja.
Menurut Ramli, sebenarnya ada banyak kasus dan masalah yang menyangkut buruh dan manajemen perusahaan. Tetapi selama ini buruh cendrung berpikir panjang untuk melakukan protes, karena manajemen kadang menganggap masukan atau keinginan buruh sebagai masalah. Untuk itu dengan sikap dan tindakan yang dilakukan Pemda KSB dalam masalah PT Trakindo, tentu bisa menjadi pemicu dalam meningkatkan kepercayaan buruh dan pekerja.
“buruh adalah asset perusahaan, tetapi buruh bukan benda mati. Jadi semestinya perusahaan bisa menunjukkan sikap untuk memanusiakan buruh,” tegasnya
Hal senada disampaikan, ketua PUK SPATS PT Trakindo, Agus Kurniawansyah. Dalam pernyataan resminya, SPATS menilai apa yang dilakukan pemerintah daerah Sumbawa Barat dalam kasus PT Trakindo menjadi pelajaran bagi perusahaan, bahwa tidak boleh ada tindakan yang sewenang-wenang dilakukan manajemen perusahaan.
“pastinya ini pemerintah telah melakukan tindakan luar biasa. Dan kami mengapresiasi sikap pemda sebagai tindakan yang pro pekerja dan buruh,” ujarnya
Sebenarnya selalu ada jalan untuk bisa dikomunikasi, kalau perusahaan lebih proaktif dan tidak merasa super power. Imbuhnya
“harus diingat!, pekerja dan serikat itu punya prinsip dan keinginan yang sama untuk meningkatkan etos kerja. Tetapi harus ada pola yang baik dibangun perusahaan. Sehingga pekerja tidak merasa seperti benda mati,” timpalnya
Diakhir pernyataannya, agus mengungkapkan, pemerintah daerah telah melakukan langkah yang tepat untuk membangun dunia ketenegakerjaan yang sehat, terlebih lagi di seputar tambang Batu Hijau. Apalagi, saat ini sedang terjadi transisi dari PT NNT Ke PT AMNT. (baca : arkifm.com//manajemen-pt-trakindo-akhirnya-menyerah)
“ini contoh yang baik. Dan bisa jadi pelajaran buat subktontraktor lainnya,” tandasnya. (US-ArkiRadio)