Sumbawa Barat. Radio Arki – Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) akan memastikan hewan kurban di Sumbawa Barat bebas dari penyakit sebelum disembelih pada hari raya Idul Adha mendatang.
Untuk melakukan pemeriksaan terhadap hewan hewan kurban, Distanbunak telah membentuk Tim pemeriksa hewan kurban yang berjumlah 63 orang dengan melibatkan Kepala Cabang Dinas (KCD) di setiap kecamatan.
“Kami akan menurunkan tim yang akan memeriksa hewan kurban, tim ini akan bekerja mendata dan memeriksa kesehatan hewan kurban sampai H+3 Idul Adha,” Kata Kepala Distanbunak KSB, melalui Kabid Peternakan, Jamilatun, di ruang kerjanya belum lama ini.
Tim tersebut, lanjut jamilatun, bertugas memeriksa kesehatan hewan sebelum hewan dipotong dan akan kembali memeriksa daging, termasuk bagian dalam hewan setelah dipotong.
Dijelaskan, bagian yang akan diperiksa, seperti pemeriksaan antemortem yaitu pemeriksaan gigi, mulut, bulu, dan kelincahan hewan, kemudian kuku, telinga hingga air liurnya bahkan umur hewan kurban yang dijual harus diperiksa. Sedangkan pemeriksaan postmortem akan dilakukan saat penyembelihan yaitu memeriksa isi rongga perut da isi rongga dada.
“Kalau nanti ditemukan cacing hati dan penyakit lainnya, maka saya mohon kepada masyarakat untuk menyerahkannya ke kami, karena tim akan menyita hati dan jeroan yang tak layak konsumsi,” katanya.
Pemeriksaan yang dilakukan adalah untuk menghindari penyakit hewan yang bisa menular kepada manusia seperti Scabies (gudik) dan Antraks (penyakit pada sapi).
Scabies (gudik) akan menimbulkan gatal sehingga menyebabkan depresi dan kelehan, sementara penyakit Antraks disebabkan oleh bakteri ternak. Hewan yang mungkin terkena penyakit antraks adalah sapi, kerbau, kambing, dan domba.
“Selain pemeriksaan, kami tetap melayani setiap hari jika ada laporan penyakit dari masyarakat terhadap hewan-hewan peliharaannya. Semua KCD tetap memberikan pelayanan,” tutup Jamilatun. (Adv/Enk. Radio Arki)