Sumbawa Barat. Radio Arki- H.Muhammad Syafruddin (HMS), Anggota Majelis Pemusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Daerah Pemilihan (DAPIL) NTB terus melakukan penguatan empat pilar kebangsaan terhadap Pondok Pesantren di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Menurut pria yang dikenal sangat sederhana ini, empat pilar kebangsaan adalah rangkaian sistem atau nilai nilai yang harus dijaga untuk menguatkan kesadaran akan Negara. Karena ditengah kondisi bangsa yang terus memprihatinkan, maka sangat penting apabila empat pilar kebangsaan ini disosialisasi kepada generasi penerus bangsa, tak terkecuali santri di pondok pesantren.
“ini adalah tanggung jawab secara pribadi dan kelembagaan yang saya kebetulan didalamnya. Jadi kita ingin kecintaan terhadap Negara ini diperkuat kepada santri dan santriwati, untuk itu perlu disambungkan bahwa Agama Islam dan bangsa Indonesia adalah dua hal yang tidak terpisahkan.” Ujar Rudy, demikian ia akrab disapa.
Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 8 Desember 2016, di Pondok Pesantren Himmatul Ummah Desa Sapugara Bree, Kabupaten Sumbawa Barat. Dalam kegiatan ini, terlihat santri dan santriwati sangat antusias mengikuti kegiatan itu. Bahkan dalam sesi Tanya jawab, sejumlah santri dan santriwati sangat hafal dan paham tentang apa itu empat pilar kebangsaan.
Ini adalah momentum berharga, kata Rudy, dan sangat jarang bisa bertemu dan berada di suasana seperti ini. Apalagi santri dan santriwati justru sangat paham, dan memberikan respon sangat luar biasa terhadap materi empat pilar kebangsaan.
Sebagai lembaga pendidikan formal, pondok pesantren mempunyai kekuatan doktrinasi yang kuat terhadap sesuatu. Untuk itu perlu diarahkan dan disesuaikan dengan doktrinasi kecintaan terhadap bangsa. Apalagi dalam pemahaman agama manapun terlebih lagi Agama Islam.
“sejarah mencatat bahwa Islam tidak pernah putus dari sejarah bangsa ini. Jadi empat pilar kebangsaan ini juga menjadi sesuatu yang harus terus dikuatkan dalam genarasi penerus, terlebih lagi dunia pesantren,” timpalnya
Pondok pesantren telah banyak melahirkan tokoh besar bangsa, lanjutnya, sebut saja Din Syamsuddin, Abdurrahman Wahid dan sejumlah tokoh besar lainnya yang terus memberikan kiprah terhadap bangsa ini. Jadi kalau ingin bangsa ini besar dan bertahan maka pilah alternative terbaik adalah memperkuat pemahaman kebangsaan dipesantren dan memberikan perhatian serius terhadap pendidikan dipesantren.
“empat pilar kebangsaan tentu tidak akan sulit untuk dipahami dan diinternalisasikan dipesantren. Satu karena memang ajaran agama mewajibkan kecintaan terhadap bangsa. Dan kedua, kehidupan pesantren yang intensif dalam melakukan pembinaan dan didikan.”tutupnya (AB-ArkiRadio)